Perubahan Gaya Bahasa Generasi Muda Banten di Tengah Perkembangan Teknologi
Penulis : Susanti
PERKEMBANGAN teknologi informasi yang pesat telah membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam hal gaya bahasa generasi muda. Di Banten, sebagai salah satu provinsi dengan kekayaan budaya dan tradisi yang kental, perubahan gaya bahasa yang terjadi pada generasi muda patut mendapat perhatian. Teknologi, terutama media sosial, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong perubahan ini. Artikel ini akan mengulas bagaimana gaya bahasa generasi muda Banten berubah di tengah perkembangan teknologi dan apa dampaknya terhadap budaya lokal.
Pengaruh Media Sosial terhadap Gaya Bahasa
Media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan TikTok, telah menjadi platform utama komunikasi bagi generasi muda Banten. Melalui media ini, mereka tidak hanya berinteraksi dengan teman sebaya, tetapi juga terpapar dengan berbagai budaya dan gaya komunikasi dari luar daerah, bahkan luar negeri. Hal ini menciptakan percampuran bahasa yang tidak hanya dipengaruhi oleh bahasa Indonesia baku, tetapi juga slang, bahasa Inggris, dan bahkan bahasa daerah yang semakin jarang digunakan.
Di Banten, misalnya, generasi muda semakin sering menggunakan kata-kata yang lebih singkat dan ekspresif dalam komunikasi sehari-hari. Penggunaan kata-kata seperti “goks,” “ngab,” atau “kepo” semakin populer, yang meskipun berasal dari bahasa gaul Jakarta atau bahasa asing, telah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari. Bahkan, di beberapa kalangan muda, bahasa daerah Banten yang lebih khas mulai terpinggirkan, seiring dominasi bahasa Indonesia dan Inggris yang lebih umum di ruang digital.
Bahasa Daerah Banten yang Tergeser
Sebagai daerah dengan budaya lokal yang kaya, Banten memiliki bahasa daerah yang unik dan khas, seperti bahasa Sunda Banten. Namun, seiring dengan pesatnya penggunaan teknologi, generasi muda di Banten mulai lebih jarang menggunakan bahasa daerah dalam percakapan mereka. Salah satu alasan utama adalah keterbatasan ekspresi yang bisa dicapai dengan bahasa daerah tersebut, terutama dalam konteks digital yang cepat dan penuh singkatan.
Tinggalkan Komentar