Ruang Getizen Wara-Wiri

Jenis-Jenis Tantrum Anak dan Cara Mengatasinya, Jangan Sampai Salah Sikap!

GELUMPAI.ID – Tantrum adalah cara anak mengekspresikan emosi mereka, yang biasanya terjadi pada anak usia 1-4 tahun. Bentuk tantrum bisa bermacam-macam, mulai dari menangis keras, melempar barang, hingga berguling-guling di lantai. Biasanya, hal ini terjadi karena anak belum mampu menyampaikan perasaan dan kebutuhannya secara verbal.

Penting bagi orang tua untuk memahami berbagai jenis tantrum dan tahu bagaimana cara menghadapinya agar tidak salah langkah. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!


1. Tantrum yang Mencari Perhatian

Tantrum jenis ini sering muncul ketika anak merasa kurang mendapatkan perhatian dari orang tua. Biasanya, anak-anak akan mulai berperilaku buruk ketika merasa diabaikan atau dibandingkan dengan saudara mereka.

Daripada bereaksi berlebihan, orang tua perlu menyadari seberapa banyak waktu yang dihabiskan bersama anak. Cobalah lebih peka terhadap perasaan mereka. Dengarkan apa yang mereka katakan dan buat mereka merasa diperhatikan serta aman.


2. Tantrum Karena Frustrasi atau Kelelahan

Ketika anak merasa lelah atau frustrasi, mereka cenderung meluapkannya melalui tantrum. Situasi ini biasanya terjadi saat anak belum bisa memahami aturan yang ditetapkan atau tidak mampu mengikuti instruksi dari orang tua.

Solusinya? Orang tua harus lebih sabar dan menjelaskan instruksi dengan detail kepada anak. Biarkan mereka memahami dengan cara yang lebih sederhana.


3. Tantrum Penolakan

Anak-anak pun bisa menolak melakukan sesuatu, seperti halnya orang dewasa. Jika dipaksa, anak bisa saja mengamuk dan mengalami tantrum yang cukup serius.

Daripada memaksa, cobalah untuk lebih fleksibel. Jika anak menolak makan sayur untuk sekali ini, berikan mereka pilihan lain. Biarkan mereka merasa memiliki kendali atas keputusan kecil dalam hidupnya. Dengan begitu, anak akan lebih mudah beradaptasi dengan permintaan orang tua di lain waktu.


4. Tantrum yang Merusak

Tantrum jenis ini sering terjadi di tempat umum dan bisa menarik perhatian banyak orang. Anak biasanya berteriak atau merusak barang di sekitar mereka.

Saat menghadapi situasi seperti ini, orang tua disarankan untuk tidak bereaksi secara emosional. Sebaliknya, pindahkan anak ke tempat yang lebih tenang dan biarkan mereka “cooling down”. Ajarkan sejak dini bahwa menangis atau berteriak tidak akan membantu mereka mendapatkan apa yang diinginkan.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar