News

Perempuan Kota Serang Didorong Menjadi Womanpreneur

GELUMPAI.ID – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Serang mendorong agar perempuan dapat berperan aktif dalam menggerakkan roda perekonomian Kota Serang, dengan berwirausaha atau menjadi womanpreneur. Hal tersebut juga menjadi bagian dari peningkatan pemberdayaan masyarakat Kota Serang.

Ketua KPPI Kota Serang, Ratu Ria Maryana, mengatakan bahwa saat ini tren partisipasi aktif perempuan di dunia wirausaha tengah menjadi hal yang hangat diperbincangkan. Apalagi berdasarkan survei yang dilakukan oleh Mastercard, Indonesia masuk sebagai 10 negara teratas perempuan yang aktif berkegiatan sebagai pengusaha.

“Data tersebut menunjukkan bahwa perempuan Indonesia termasuk yang sudah sangat aktif dalam dunia usaha, mulai dari sektor usaha pendidikan, bisnis, profesional maupun jasa keuangan,” ujar Ria, Kamis (30/3).

Ria mengatakan, tentu tingginya partisipasi perempuan dalam kegiatan usaha tak terlepas dari peran serta pemerintah dalam pengambilan kebijakan, yang merespon emansipisai dengan menempatkan perempuan sebagai pihak yang juga berpotensi sukses secara finansial.

“Sebetulnya jika kita cermati juga, data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pun menunjukkan lebih dari 50 persen UMKM yang ada di Indonesia, itu dikelola oleh kaum perempuan,” ucapnya.

Data tersebut menurut Ria, menjadi pembuktian bahwa perempuan pun bisa untuk bersaing sekaligus berkarya nyata dalam pembangunan bangsa, termasuk dalam hal pembangunan di bidang perekonomian.

“Karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwasanya UMKM merupakan pilar perekonomian penting di Indonesia. UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan menghimpun 60,4 persen dari total investasi,” ungkap Ria.

Menurut Ria, hal itulah yang membuat pihaknya menjadikan kewirausahaan perempuan sebagai salah satu program kerja, yang akan dilakukan oleh KPPI Kota Serang. Hal itu guna mendorong tercetaknya perempuan pengusaha di Kota Serang.

“ini potensi kekuatan ekonomi perempuan yang harus kita dorong bersama. Terciptanya wirausaha perempuan atau womanpreneur yang lebih besar, sejalan dengan target pemerintah yang ingin melahirkan entrepreneur baru,” tuturnya.

Perempuan yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Serang ini pun menuturkan jika pihaknya juga berfokus pada mempersiapkan wirausaha perempuan berdasarkan inkubasi, yang dapat melahirkan entrepreneur baru.

“Pemberdayaan ekonomi dunia itu sekarang pusatnya perempuan. Untuk itu, target kita bagaimana melahirkan entrepreneur sejati yang punya daya juang tinggi serta menciptakan peluang-peluang usaha,” ucapnya.

Secara tegas, Ria mengatakan bahwa perempuan harus memiliki business mindset dan jiwa kompetitif yang kuat dengan daya inovasi, serta kreativitas beradaptasi dan bertransformasi agar mampu bertahan dan berkelanjutan.

“Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM, khususnya perempuan. Pertama terkait sumber daya dan isu pendanaan yang masih menjadi kendala. Kedua, ketersediaan pengetahuan peluang lintas batas di berbagai daerah,” terangnya.

Selanjutnya yakni kurang siapnya perempuan untuk menapaki usaha berbasis digital. Terakhir, Ria menjelaskan bahwa masih sedikit peluang bagi perempuan dalam hal kepemimpinan di dunia usaha, dan ancaman kekerasan yang masih menghantui di dunia kerja.

“Saat ini, sekitar 58 persen pekerja perempuan berada di sektor informal ekonomi yang tidak terlindungi. Untuk itu pemerintah harus kita dorong untuk hadir mendampingi dan menyediakan infrastruktur ketahanan bisnis perempuan, serta membangun kemampuan partisipasi bagi kaum perempuan,” tandasnya. (ADV)

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar