Trump Klaim Caplok Greenland Demi Keamanan Internasional

GELUMPAI.ID — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan niatannya untuk mencaplok Greenland, wilayah otonom Denmark, demi kepentingan “keamanan internasional.”
Pernyataan tersebut disampaikan Trump saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (13/3), usai pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Trump menegaskan, “Saya pikir itu akan terjadi,” ketika ditanya tentang kemungkinan aneksasi Greenland. Ia bahkan menyebutkan peran Rutte yang dapat “sangat berperan” dalam langkah tersebut, mengingat pentingnya keamanan wilayah Arktik.
Mengomentari hal ini, Trump mengungkapkan bahwa minat China dan Rusia di wilayah tersebut menjadi alasan utama di balik keinginannya untuk menguasai Greenland.
“Kita memiliki banyak pemain favorit yang berlayar di sekitar pantai dan kita harus berhati-hati,” jelasnya, yang merujuk pada dinamika geopolitik yang melibatkan negara-negara besar.
Pernyataan Trump ini muncul setelah pemilu di Greenland yang menunjukkan dukungan mayoritas rakyat untuk kemerdekaan. Meskipun begitu, tidak semua pihak sepakat mengenai waktu yang tepat untuk proses tersebut.
Respons NATO dan PM Greenland
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menghindari komentar lebih lanjut tentang apakah Greenland akan menjadi bagian dari AS, dengan mengatakan, “Saya tidak ingin menyeret NATO ke dalamnya.”
Namun, ia menyetujui pernyataan Trump terkait pentingnya kerjasama negara-negara Arktik untuk menjaga stabilitas kawasan.
“China kini menggunakan rute ini. Kami tahu Rusia sedang mempersenjatai diri. Kami kekurangan kapal pemecah es,” ujar Rutte, menyoroti ancaman yang ada di kawasan tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Greenland Mute Egede menunjukkan ketidaksenangannya terhadap Trump. Ia menilai presiden AS tersebut tidak dapat diprediksi dan telah menciptakan ketidakpastian di kalangan negara-negara lain.
“Hal-hal yang baru-baru ini dilakukan presiden Amerika membuat kami tidak ingin terlalu dekat dengan AS,” ucap Egede, menambahkan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi ketegangan yang semakin besar.
Tinggalkan Komentar